Apa yang Terjadi Setelah Pemerintah China Menghentikan Program Adopsi Anak oleh Warga Asing?

by -66 Views

Program adopsi internasional resmi dihentikan pemerintah China pada Jumat (6/9/2024). Akibatnya, seluruh keluarga dari negara-negara mitra tak bisa lagi mengadopsi anak asal China. Kecuali, jika warga negara asing tersebut masih satu keluarga dengan anak-anak yang diadopsi.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, tak menjelaskan lebih lanjut alasan pemberhentian tersebut. Hanya saja, seturut pewartaan Al Jazeera, pemberhentian sejalan dengan semangat konvensi internasional yang relevan. Atas dasar ini, Mao mengucapkan terima kasih atas bantuan banyak orang yang ingin mengadopsi anak-anak asal China dalam cinta dan kasih sayang.

Pada sisi lain, penghentian program adopsi melahirkan kebingungan di kalangan keluarga Amerika Serikat yang sedang menjalani proses adopsi anak asal Negeri Tirai Bambu itu. Beijing kemudian merespons tidak akan melanjutkan proses lagi pada tahap apapun, demikian dilaporkan Reuters, dikutip Sabtu (7/9/2024).

Perlu diketahui, kebijakan program adopsi anak-anak China diperkenalkan pemerintah Beijing pada 1979. Kala itu, China mengalami ledakan populasi yang tak dibarengi oleh meningkatnya kesejahteraan. Akibatnya, banyak dari anak-anak ditelantarkan oleh orang tuanya.

Ditambah lagi, semua itu dibarengi oleh budaya kolot orang Tionghoa yang lebih mengutamakan anak laki-laki dibanding perempuan, sehingga anak perempuan berujung dibuang. Sejak kebijakan berlangsung, tercatat sudah puluhan ribu anak yang telah diadopsi.

Mayoritas diberikan kepada orang tua di Amerika Serikat yang jumlahnya mencapai 82.674 jiwa. Pesohor Meg Ryan dan Woody Allen jadi salah satu orang tua yang turut serta kebijakan tersebut.

Dalam perjalanan, program adopsi internasional juga mengundang kritik. Melansir BBC Internasional, mayoritas kritik berkisar pada rentannya anak mengalami perdagangan manusia. Sebab, hampir setiap tahun, banyak kasus perdagangan anak-anak dari China.

Sebelum dihentikan total, Beijing juga sempat menutup sementara program ini imbas Pandemi COVID-19. Kini, sebagai gantinya, pemerintah China akan menawarkan keringanan pajak dan perawatan kesehatan ibu yang lebih baik, supaya bisa menekan angka kelahiran.