GENERAL TNI (RET.) WISMOYO ARISMUNANDAR

by -148 Views

Pak Wismoyo adalah seorang komandan yang sangat mempengaruhi saya. Ajarannya mempengaruhi saya secara pribadi. Ajaran utamanya kepada para prajuritnya adalah untuk selalu berpikir baik, berbuat baik, dan berbicara baik. Seseorang tidak boleh membiarkan dirinya sendiri berpikir buruk tentang orang lain. Itulah ajarannya yang selalu saya ingat di hati saya. Saya anggap nilai-nilai yang dia ajarkan sangat berguna dan sejalan dengan budaya Indonesia dan budaya TNI. Dia mengatakan bahwa pria yang berani harus bahagia. Dia juga mengatakan bahwa seorang pemimpin harus menghibur para prajuritnya melalui bernyanyi, olahraga, dan kegiatan kelompok lainnya karena para prajuritnya selalu menjalankan perintah dari komandannya. Saya pertama kali bertemu dengan Pak Wismoyo Arismunandar ketika saya bergabung dengan KOPASSANDHA. Dia menjabat sebagai Wakil Asisten Keamanan (Waaspam) KOPASSANDHA dengan pangkat Letnan Kolonel, sedangkan saya adalah Letnan Dua. Saat itu, saya baru mengetahui bahwa dia adalah ipar Pak Harto. Istrinya adalah adik perempuan dari Ibu Tien Suharto. Pada awalnya, saya tidak terlalu dekat dengannya. Tapi pada tahun 1978, dia menjadi Komandan kami di Grup 1 KOPASSANDHA. Saat itu, saya adalah Komandan Kompi 112. Jadi saya mulai mengenal Pak Wismoyo Arismunandar. Dia adalah seorang komandan yang sangat mempengaruhi saya. Credo-nya ‘Berpikir baik, berbuat baik, dan berbicara baik’ mempengaruhi saya secara pribadi. Seseorang tidak boleh membiarkan dirinya menginginkan buruk kepada orang lain. Itulah ajarannya yang selalu saya ingat di hati saya. Dia selalu menghargai semangat dan humor yang baik. Oleh karena itu, dia selalu mendorong kami untuk bersemangat, penuh antusiasme, dan juga memberikan tepuk tangan dengan murah hati setiap kali diperlukan. Banyak senior dan kolega mengejeknya karena begitu perhatian pada hal-hal sepele seperti tepuk tangan. Mungkin bagi mereka, itu terlihat sepele. Bagi saya, saya pikir dia benar. Untuk membuat pasukan dan diri kita bahagia dan penuh semangat, kita harus mulai dengan memperhatikan hal-hal sepele tersebut. Saat memasuki Kongres AS, saya melihat anggota Kongres AS selalu menyambut Presiden Amerika Serikat dengan tepuk tangan meriah. Hampir semua orang memberikan tepuk tangan berdiri. Anggota DPR juga menyambut Presiden Indonesia dengan tepuk tangan saat memasuki ruang Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Tapi tepuk tangan biasanya diberikan dengan pelan. Kurangnya antusiasme dan semangat. Saya anggap nilai-nilai yang dia ajarkan sangat berguna dan sejalan dengan budaya Indonesia dan budaya TNI. Dia mengatakan bahwa pria yang berani harus bahagia. Dia juga mengatakan bahwa seorang pemimpin harus menghibur dan menghibur para prajuritnya melalui bernyanyi, olahraga, dan kegiatan kelompok lainnya karena mereka menjalankan perintah komandannya setiap saat. Oleh karena itu, tidak masalah baginya apakah nyanyian komandan itu bagus atau buruk. Yang penting adalah niat komandan untuk menghibur para prajuritnya. Itulah mengapa dia juga sering berlatih bernyanyi. Suatu hari, ada sebuah upacara di KOPASSUS. Sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), dia bertindak sebagai inspektur upacara. Saat itu, saya menjabat sebagai Komandan Pusat Pendidikan KOPASSUS (Danpusdik). Saya menjadi komandan lapangan dalam upacara itu. Sebelum upacara dimulai, saya merasa bahwa Pak Wismoyo akan meminta saya untuk menyanyi. Oleh karena itu, saya berlatih menyanyi di rumah sehari sebelum upacara. Saya memanggil pemain keyboard dan penyanyi seringan…

Source link