Garda Revolusi Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan bahwa pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, tewas akibat proyektil jarak pendek yang ditembakkan dari luar kediamannya. Mereka berjanji akan memberikan hukuman yang berat atas pembunuhan tersebut. Ismail Haniyeh meninggal pada Rabu (31/7) dinihari di Teheran, Iran.
Media pemerintah Iran dan Hamas sebelumnya melaporkan bahwa Haniyeh terbunuh oleh roket yang ditembakkan dari luar gedung tempat ia tinggal. Temuan juga menyebutkan bahwa kematian Haniyeh disebabkan oleh sebuah bom yang diselundupkan ke dalam wisma tamu di bawah perlindungan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
Menurut laporan The New York Times, Haniyeh dan pengawalnya tewas akibat ledakan bom canggih yang dikendalikan dari jarak jauh. Bom itu sebelumnya diselundupkan ke kamar pemimpin Hamas di wisma tamu Teheran sekitar dua bulan yang lalu. Beberapa pejabat Amerika Serikat dan Timur Tengah, termasuk dua anggota IRGC, mengonfirmasi temuan ini. Mereka juga mengklaim bahwa Israel terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Sementara itu, perang di Gaza yang terjadi sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan 39.550 orang dan melukai 91.280 lainnya. Lebih dari 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin oleh Hamas, dengan lebih dari 200 orang ditawan.
Selengkapnya: https://cnbcindonesia.com/news/20240801174313-8-559666/video-as-bantah-terlibat-dalam-pembunuhan-pimpinan-hamas-di-iran
(dce)
