Bos KCIC Mengungkapkan Alasan WIKA Mengalami Kerugian Akibat Proyek Whoosh

by -103 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – CEO PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi akhirnya memberikan tanggapan terkait klaim kerugian PT Wijaya Karya (Persero) Tbk akibat proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung. Menurutnya, hal ini terkait dengan proses penagihan.

“Saya pikir tanyakan ke WIKA saja, yang penting di KCIC, WIKA adalah kontraktor. Artinya, semua penagihan dari kontraktor harus mengikuti klausul kontrak EPC (Engineering Procurement Construction),” kata Dwiyana di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/7/2024).

Menurutnya, proses tersebut seharusnya dilakukan dengan menerapkan Good Corporate Governance (GCG).

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa itu terjadi ketika WIKA masih menjadi kontraktor. “Itu saat WIKA masih menjadi kontraktor,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengungkapkan bahwa beban bunga yang tinggi dan faktor lainnya menjadi penyebab utama kerugian WIKA sepanjang tahun 2023 oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). PSBI adalah konsorsium yang terlibat dalam proyek kereta cepat.

WIKA mencatat kerugian sebesar Rp 7,12 triliun sepanjang tahun 2023. Kerugian bersih WIKA melonjak 11.860% dari kerugian Rp 59,59 miliar pada tahun 2022.

Beban WIKA yang membengkak terdiri dari beban lain-lain naik 310,16% menjadi Rp 5,40 triliun. Sementara beban keuangan meningkat 133,70% menjadi Rp 3,20 triliun pada tahun 2023.

Agung mengungkapkan bahwa WIKA telah mengalokasikan dana besar untuk proyek kereta cepat Jakarta – Bandung sebesar Rp 6,1 triliun. Selain itu, ada sengketa pembayaran senilai Rp 5,5 triliun.

Manajemen KCIC juga telah mengomentari klaim sengketa sebesar Rp 5 triliun yang telah tersiar melalui berbagai pemberitaan. Mereka menegaskan bahwa semua proses penagihan harus mengikuti prosedur administrasi dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

Sebelumnya manajemen KCIC juga juga sudah buka suara mengenai klaim dispute sebesar Rp 5 triliun yang disampaikan pada sejumlah pemberitaan yang beredar, dalam prosesnya semua yang berkaitan dengan penagihan di KCIC.

(Baca juga: [Video: KCIC Buka Suara Soal Whoosh Dituding Biang Kerok Kerugian WIKA](https://cnbcindonesia.com/news/20240717122633-8-555358/video-kcic-buka-suara-soal-whoosh-dituding-biang-kerok-kerugian-wika))

(emy/wur)