Zelensky marah! Ukraina membangun kilang minyak yang membuat Putin marah seperti neraka

by -87 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Ukraina meluncurkan serangkaian serangan pesawat tanpa awak atau drone ke kilang minyak milik Rusia, pada Minggu (21/7/2024) malam. Hal ini terjadi saat Rusia terus melakukan serangan di wilayah Ukraina.

Seorang sumber di sektor pertahanan Ukraina mengungkapkan bahwa drone yang terlibat dalam serangan tersebut berasal dari Intelijen Pertahanan Ukraina. Kilang minyak tersebut dioperasikan oleh perusahaan energi negara Rusia, Rosneft.

“Kerusakan yang terjadi pada kompleks industri militer negara agresor saat ini sedang dalam proses klarifikasi,” ujar sumber tersebut dalam komentarnya yang dikutip oleh AFP.

Otoritas regional di kota Tuapse, Rusia, di wilayah Krasnodar melaporkan bahwa salah satu drone berhasil ditembak jatuh. Namun sayangnya, puing drone tersebut jatuh dan menyebabkan kebakaran di kilang minyak.

Pasukan Moskow mengklaim telah berhasil menembak jatuh 75 drone Ukraina dalam semalam, dengan hampir 50 drone dihancurkan di wilayah selatan kota Rostov On Don. Mereka juga menginformasikan bahwa hampir 100 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk memadamkan api.

“Sistem pertahanan udara berhasil mengintersep 47 drone di wilayah Rostov, 17 di atas Laut Hitam dan Azov, serta 11 di wilayah lain termasuk satu di wilayah perbatasan Belgorod,” kata Kementerian Pertahanan Moskow.

Rusia hampir setiap hari melaporkan intersepsi terhadap drone Ukraina sebagai respons terhadap serangan yang dilakukan oleh Moskow di wilayah timur Ukraina.

Sementara itu, serangan ini terjadi di tengah kunjungan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, ke China, yang dikenal sebagai sekutu dekat Rusia dalam bidang politik dan ekonomi.

Kementerian Luar Negeri Ukraina menyatakan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas proposal perdamaian Ukraina dengan China. Mao Ning, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, juga mengatakan bahwa kunjungan ini diselenggarakan atas prakarsa Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.

“Topik utama pembicaraan adalah untuk mencari cara menghentikan agresi Rusia dan peran potensial China dalam mencapai perdamaian yang berkelanjutan dan adil,” ujar Kementerian Luar Negeri Ukraina seperti dikutip oleh AFP.