Daya Beli Petani Terus Merosot pada Bulan Mei 2024 karena Deflasi

by -96 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Daya beli petani yang tercermin dari Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) dilaporkan anjlok pada Mei 2024. Seiring dengan terjadinya deflasi atau penurunan harga barang pada bulan itu sebesar 0,03%.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, NTP nasional Mei 2024 sebesar 116,71 atau turun 0,06% dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP tersebut disebabkan oleh penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,16%, lebih besar dibandingkan dengan penurunan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,10%.

“Nilai tukar petani pada Mei 2024 tercatat 116,71 atau turun 0,06% dibanding April 2024,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (3/6/2024).

Komoditas utama yang menyumbang penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani antara lain kelapa sawit, gabah, jagung, dan cabai rawit.

Sementara itu, komoditas yang menyumbang penurunan Indeks Harga yang Dibayar Petani, meski tidak sebesar penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani, antara lain beras, tomat sayur, cabai rawit, dan daging ayam.

Penurunan terdalam dalam nilai tukar petani terjadi pada sektor tanaman pangan sebesar 0,86%, diikuti oleh sektor perikanan yang turun sebesar 0,78%, baik untuk nelayan maupun pembudidaya ikan.

Sementara NTP di sektor hortikultura mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,26% dipengaruhi oleh kenaikan harga jual komoditas kubis, bawang merah, petai, dan bawang daun. NTP peternakan juga mengalami kenaikan 0,76%, dan tanaman perkebunan rakyat naik 0,33%.

“Peningkatan NTP tertinggi di Nusa Tenggara Barat didorong oleh komoditas gabah dan bawang merah, sedangkan penurunan terdalam NTP di Sulawesi Barat disebabkan oleh penurunan harga komoditas kelapa sawit dan kakao,” ujar Amalia.