Generasi Z Lebih Memilih Menjadi CEO Daripada Generasi X

by -82 Views

Generasi Z adalah Generasi yang Paling Banyak Ingin Jadi CEO

Jakarta, CNBC Indonesia – Riset yang dilakukan Mckinsey & Co mengungkapkan bahwa Generasi Z menjadi generasi yang paling banyak ingin menjadi CEO atau pemimpin perusahaan.

Jumlah Generasi Z yang menyatakan ingin menjadi bos besar di sebuah perusahaan lebih banyak daripada generasi lainnya, seperti Generasi X, generasi Milenial maupun Baby Boomer.

Riset firma konsultasi manajemen asal Amerika Serikat tersebut menyasar pada Generasi Z yang belum memiliki jabatan mentereng di perusahaan-perusahaan di AS. Hasilnya, Generasi Z memiliki kemungkinan dua kali lebih besar menyatakan keinginannya untuk menjadi CEO dibandingkan Generasi X.

“Masing-masing sebesar 38% (Generasi Z), dibandingkan 18% (Generasi X),” tulis riset Mckinsey dikutip dari CNBC Internasional, Jumat, (24/5/2024).

McKinsey & Co juga melaporkan persentase generasi Baby Boomer yang menyatakan ingin menjadi CEO berada di angka 21%, sementara untuk generasi Milenial angkanya juga tinggi mencapai 31%.

Perlu diketahui, Generasi Z merupakan generasi yang lahir pada periode 1997 hingga 2012. Sementara, generasi Milenial adalah mereka yang lahir pada periode 1981-1996; adapun Generasi X lahir pada 1965-1980; dan Baby Boomer lahir pada periode 1946-1964.

Sebagian besar Generasi Z tumbuh dewasa di tengah pandemi Covid-19. Sebuah masa yang ditandai dengan keresahan sosial yang mendalam dan fenomena burnout yang meluas. Kondisi ini diduga menjadi faktor yang mempengaruhi keinginan mereka untuk menjadi bos bagi diri mereka sendiri dan melakukan pekerjaan dengan mandiri, serta penuh fleksibilitas.

Pada 2024, McKinsey memperkirakan jumlah Generasi Z yang masuk dunia kerja akan melebihi jumlah pekerja Baby Boomer untuk pertama kalinya. Dengan kata lain, akan terjadi pergantian generasi di tempat-tempat kerja seluruh dunia.

Namun, Generasi Z bersama Generasi Milenial kerap mendapatkan stereotipe yang kurang enak. Mereka dianggap sebagai anak-anak manja, malas dan merasa berhak mendapatkan pekerjaan.

“Kedua generasi memiliki nilai-nilai yang sama,” kata Direktur Operasional Hemmat Law Group berusia 27 tahun, John Avi Socha.

Socha menilai generasi Milenial adalah mereka yang paling terdampak oleh krisis finansial yang terjadi pada 2008. Krisis yang bermula dari sektor perumahan itu, kata dia, membuat karir dan penghasilan mereka terhambat.

Meningkatnya utang mahasiswa dan meningkatnya biaya real estat, kata dia, semakin menekan generasi milenial, yang menurut Socha telah membuat beberapa pemimpin milenial menjadi “lebih lesu dan berhati-hati” dibandingkan pemimpin generasi Z.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Gerilya Academy: Ajang Unjuk Gigi Generasi Z Untuk Transisi Energi

(haa/haa)