Jakarta – Koalisi Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, terus berkembang. Baru-baru ini, Partai Nasional Demokrat (NasDem) juga menyatakan bergabung.
Ketua Umum NasDem mengungkapkan hal ini setelah bertemu dengan Prabowo di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, pada Kamis sore (25/4/2024) lalu. Ia menyatakan, “NasDem kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto.”
Selain itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga memberikan sinyal untuk bergabung dengan pemerintahan. PKB, NasDem, dan PKS merupakan partai yang mendukung calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
“Pertanyaan mengenai pertemuan kemarin (dengan Prabowo) menurut saya sudah jelas. Sudah sangat jelas, namun masih dipertanyakan, itu menimbulkan keraguan,” kata Cak Imin, dikutip dari Minggu (28/4) oleh detikcom.
Dengan bergabungnya NasDem dan sinyal dari PKB, hanya PDIP dan PKS yang belum menyampaikan rencana bergabung dengan pemerintahan atau menjadi oposisi.
Berdasarkan perhitungan KPU, ada delapan partai yang lolos ke parlemen dengan perolehan suara di atas ambang batas parlemen 4%. Partai-partai tersebut antara lain PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN.
Partai koalisi Prabowo-Gibran termasuk Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN dengan total perolehan suara gabungan sebesar 65.547.525 atau setara dengan 43,18%.
Sementara itu, partai yang tidak tergabung dalam koalisi Prabowo-Gibran adalah PDIP, PKB, NasDem, dan PKS.
Dengan bergabungnya NasDem, total suara koalisi pemenang mencapai 52,84%.
Jika PKB juga bergabung, maka suara legislatif koalisi pemerintahan akan mencapai 63,46%.
