Iran: Tanggapan Terakhir terhadap Serangan Israel ke Pusat Nuklir Isfahan

by -110 Views

Hubungan antara Iran dan Israel telah mencapai puncaknya dalam beberapa hari terakhir. Ini dipicu oleh serangan drone yang diduga dilakukan oleh Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu, yang menyebabkan kematian beberapa petinggi militer Garda Revolusi Iran.

Iran telah menanggapi serangan tersebut dengan meluncurkan lebih dari 300 rudal dan drone ke wilayah Israel beberapa hari yang lalu. Kemudian, pada Jumat kemarin, Israel dilaporkan melakukan penembakan ke sejumlah pangkalan Iran, termasuk pangkalan nuklir Isfahan.

Apa reaksi terbaru Iran terkait hal ini? Pihak Teheran mengonfirmasi adanya ledakan di wilayah Isfahan. Namun, dalam pembaruan terbaru, mereka menyatakan bahwa insiden tersebut merupakan “serangan oleh penyusup dan bukan oleh Israel”.

Mereka meyakini bahwa tidak perlu melakukan pembalasan baru. Seorang pejabat senior Iran menyatakan kepada Reuters bahwa tidak ada rencana untuk merespons Israel atas insiden tersebut.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan bahwa terjadi serangan. Namun, serangan tersebut tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa, seperti yang dikutip oleh media Iran.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga mengonfirmasi bahwa tidak ada kerusakan di situs nuklir Iran setelah serangan. Israel sendiri tidak memberikan komentar terkait serangan tersebut.

Di sisi lain, sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), menolak untuk terlibat dalam konflik militer yang lebih besar. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyatakan bahwa AS berkomitmen terhadap keamanan Israel namun tidak akan terlibat dalam operasi ofensif.

Dalam beberapa jam sebelum serangan pada 19 April, seorang komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir Iran akan menghasilkan serangan balasan terhadap situs nuklir Israel, bahkan dapat mempengaruhi doktrin resmi nuklir Iran.

Keputusan terkait penggunaan nuklir akan diambil oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, namun Iran telah menegaskan bahwa mereka tidak mengembangkan senjata nuklir karena alasan agama, dan nuklir hanya digunakan untuk tujuan perdamaian.