Dampak Perang Israel vs Iran Terhadap Ekonomi Indonesia

by -77 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Israel dan Iran berpotensi berdampak negatif bagi Indonesia, terutama secara ekonomi jika ketegangan semakin buruk. Dampaknya mulai dari beban subsidi energi yang tinggi karena potensi kenaikan harga minyak dunia dalam beberapa waktu mendatang.

“Ada kecenderungan kenaikan harga minyak, bahkan diprediksi bisa mencapai US$90 per barel. Namun, kita tidak bisa memprediksi sejauh mana eskalasinya. Karena konflik dapat meningkat lagi dan pasti akan berdampak pada kenaikan harga komoditas energi dan pangan,” kata Kepala Center of Digital Economy and SMEs Indef Eisha Maghfiruha dalam diskusi virtual pada Sabtu (20/4/2024).

“Sebagai importir minyak bumi, kita sangat khawatir karena beban subsidi pemerintah dan menjadi beban biaya bagi industri kita,” katanya.

Industri manufaktur yang masih bergantung pada impor bahan baku produksinya juga akan terpengaruh, baik dari kenaikan harga akibat penguatan dolar maupun dari gangguan pasokan akibat konflik di Selat Hormuz melalui wilayah perang Israel dan Iran.

Oleh karena itu, ketersediaan stok menjadi ancaman bagi industri dalam negeri. Selain itu, pengaruh terhadap logistik dalam rantai pasokan juga akan berdampak pada perekonomian domestik, karena dampak dari gangguan pasokan.

“Logistik akan menjadi lebih panjang karena aliran arusnya tidak melewati jalur tertentu karena konflik keamanan, akan ada rantai pasokan terputus yang membuat proses menjadi lambat dan biaya tinggi ini akan berdampak pada industri manufaktur yang memerlukan input dan harga komoditas yang terhambat. Sebagai negara pengimpor minyak bumi dan bahan impor, ketergantungan pada impor masih tinggi, sehingga berdampak pada struktur biaya industri kita,” ujar Eisha.

Meskipun demikian, ada dampak positif dari kenaikan harga minyak tersebut, yaitu mendorong percepatan menuju energi hijau.

“Beberapa komoditas cenderung naik dalam beberapa minggu. Jika harga minyak naik, maka ada hal yang tidak disadari, yaitu kita didorong untuk mempercepat transisi menuju energi terbarukan, karena kita tidak bisa terus bergantung pada batubara,” kata Eisha.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Mau Perang Lawan Israel, Ternyata Begini Kekuatan Militer Iran

(Arrijal/hsy)