The Right Kind Of Leadership For Indonesia

by -126 Views

Ada dua tradisi utama dalam peradaban manusia: tradisi Barat yang mencakup Yunani kuno, Romawi kuno dan pewaris dunia Barat, yaitu peradaban Eropa modern dan Amerika Utara, dan tradisi Timur yang didominasi oleh Tiongkok kuno dan India kuno.

Dari kedua tradisi utama ini, kita dapat belajar karakteristik negara yang kuat. Negara dapat menjadi kuat jika mereka yang dipercayakan untuk mengontrol dan memimpin memiliki kepribadian yang baik dan kuat.

Apa yang dimaksud dengan kepribadian yang kuat dalam tradisi Barat dan Timur tercermin dalam ajaran populer yang ditemukan di Indonesia. Indonesia pada dasarnya adalah produk dari kedua peradaban besar tersebut.

Selama ribuan tahun, peradaban di Nusantara sebagian besar dipengaruhi oleh peradaban Hindu-Buddha dari India dan peradaban Tiongkok.

Pada pertengahan abad ke-12, ke-13, dan ke-14, peradaban Barat datang: Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda, dan Prancis. Para pemimpin Nusantara, khususnya yang memimpin perjuangan kemerdekaan, adalah produk dari Barat dan dari Timur.

Kepemimpinan militer Barat banyak dipengaruhi oleh Yunani kuno, seperti yang digambarkan dalam cerita filosofis, mitologis, dan sejarah Plato, Herodotus, dan Thucydides.

Ada cerita tentang seorang pangeran, seorang jenderal militer, dan temannya pada malam sebelum pertempuran besok. Mereka berada di gunung dan udara sangat dingin. Sang pangeran berada di tenda dengan selimut tebal dan perapian yang hangat.

Teman itu bertanya kepada Panglima, sang pangeran, ‘Apakah Anda tahu bahwa anak buah kita berada di luar tanpa tenda? Tanpa selimut tebal? Menahan dingin, dan juga mungkin kelaparan?’.

‘Tapi mengapa mereka tetap patuh dan setia kepada Anda, yang sekarang nyaman di dalam tenda dengan selimut tebal? Tahukah Anda mengapa? Karena mereka tahu bahwa besok, perintah yang keluar dari mulut Anda akan menentukan nasib mereka. Itulah mengapa mereka membiarkan Anda berada di tempat yang hangat. Mereka ingin Anda segar, sehat, dan kuat besok sehingga perintah Anda tidak membahayakan hidup mereka.’

Cerita ini menggambarkan tradisi kepemimpinan Barat. Para perwira dan pemimpin militer Barat diberi lebih banyak kenyamanan dan perlakuan yang lebih baik karena semua orang tahu bahwa produk dari kepemimpinan mereka adalah perintah mereka yang tepat. Perintah mereka harus mampu menuju kemenangan tanpa pengorbanan terlalu banyak nyawa.

Semangat kepemimpinan militer Timur juga sedikit berbeda. Kita dapat menggambarkan tradisi kepemimpinan Timur ini dari kepemimpinan seorang jenderal terkenal dari kisah sejarah Tiongkok kuno seperti Jenderal Wu Chi (Wu Qi).

Wu Chi terkenal karena selalu bersama anak buahnya. Jika anak buahnya berjalan, dia akan berjalan bersama mereka. Dia tidak ingin naik kuda atau kereta. Pakaiannya sama seperti anak buahnya. Dia makan makanan yang sama dengan anak buahnya. Jika anak buahnya tidak tidur di tenda, dia tidak ingin menggunakan tenda. Dia akan tidur di luar bersama anak buahnya.

Itulah kepemimpinan gaya Wu Chi. Karena itu anak buahnya sangat mengaguminya. Dalam pertempuran-pertempuran tersebut, dia tidak perlu memarahi, tidak perlu memimpin dengan kekerasan. Anak buahnya sangat mencintainya sehingga mereka selalu menang dalam setiap pertempuran. Inilah gaya kepemimpinan Timur.

Di Indonesia, kita juga memiliki pemimpin seperti Wu Chi. Di antara pemimpin yang paling terkenal dari korps beret merah adalah Jenderal Mung Parahadi Mulyo. Dia dikenal sebagai komandan yang tidak memiliki pembantu di rumah.

Dia membersihkan lantainya sebelum pergi ke kantor. Istrinya dan keluarganya dilarang menggunakan mobil dinasnya. Dia membawa minumannya ke mana-mana. Pakaiannya juga seragam TNI, meskipun dia mungkin bisa menggunakan pakaian bagus.

Dia dikenal sebagai seorang yang tidak pernah ingin hidup di luar dari apa yang negara berikan kepadanya. Dia juga dikenal memiliki fisik yang sangat kuat. Sebelum memberi perintah kepada anak buahnya untuk melakukan sesuatu, dia melakukannya terlebih dahulu. Sebelum anak buahnya turun dari tebing, dia melakukannya terlebih dahulu. Jika dia berlari bersama anak buahnya, dia selalu membawa senjata seperti halnya anak buahnya.

Pak Mung terkenal. Dia adalah komandan RPKAD yang berlari bersama anak buahnya dari Cijantung ke Terminal Cililitan.

Menurut pendapat saya, kepemimpinan yang cocok untuk Indonesia adalah kombinasi kepemimpinan Yunani dan kepemimpinan Wu Chi. Dengan kombinasi ini, kita dapat mengambil yang terbaik dari Barat dan Timur untuk menciptakan gaya kepemimpinan yang cocok untuk Indonesia.

Source link