Pengabdian Prabowo Subianto di Dunia Politik

by -88 Views

Prabowo memulai karir politiknya di Partai Golkar. Idealismenya dan keteguhannya dalam memperjuangkan kebijakan yang pro-rakyat mendorongnya untuk mendirikan Partai Gerindra pada tahun 2008.

Berlandaskan manifesto perjuangan yang substansial dan program aksi yang jelas, Gerindra tumbuh menjadi partai politik terbesar kedua di Indonesia. Dukungan rakyat mengalir deras untuk Prabowo dan ratusan kepala daerah yang didukung oleh Prabowo.

Pada tahun 2008, Prabowo mendirikan Partai Gerindra dengan visi, misi, dan tujuan yang sejalan dengan dirinya. Karena kejelasan visi, misi, dan tujuan tersebut, Partai Gerindra berhasil memperoleh kepercayaan rakyat dan menjadi partai terbesar kedua di Indonesia pada tahun 2019.

Gerindra pertama kali mendapat kepercayaan rakyat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di Parlemen pada tahun 2009 dengan memperoleh 26 kursi di DPR RI. Sejak itu, Gerindra konsisten memperjuangkan undang-undang yang menguntungkan rakyat kecil. Beberapa inisiatif undang-undang yang didorong oleh Gerindra antara lain UU Desa, UU Disabilitas, UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual, dan berbagai UU pro-rakyat lainnya.

Menyadari pentingnya terlibat dalam ranah eksekutif untuk mencapai perubahan yang signifikan, Prabowo pada tahun 2009 menawarkan diri sebagai Calon Wakil Presiden dari MegaWati Soekarnoputri. Pasangan MegaWati-Prabowo mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan meraih 32 juta suara.

Prabowo juga memahami bahwa peran pemerintah daerah sangat penting dalam kemajuan hidup rakyat. Oleh karena itu, ia menggunakan Partai Gerindra sebagai alat politik untuk mendukung putra-putri terbaik bangsa dalam Pilkada dan kepemimpinan daerah.

Dalam Pilkada 2012, Prabowo mencalonkan Ir. Joko Widodo dan Ir. Basuki T. Purnama sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Di tahun 2013, Prabowo mendukung Bima Arya Sugiarto dalam Pilkada Kota Bogor dan M. Ridwan Kamil dalam Pilkada Kota Bandung.

Pada tahun 2017, Prabowo mencalonkan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Selama periode 2015 hingga 2020, Prabowo melalui Partai Gerindra sudah mencalonkan dan memenangkan 16 pasang Gubernur, serta 336 pasang Bupati dan/atau Walikota melalui 4 Pilkada serentak yang diadakan tahun 2015, 2017, 2018, dan 2020.

Di tahun 2013, Prabowo menjadikan Gerindra sebagai partai pertama dan satu-satunya yang mendeklarasikan rencana aksi yang akan dilaksanakan. Rencana aksi tersebut dinamakan “6 Program Aksi Transformasi Bangsa” yang disusun oleh Prabowo bersama ratusan profesor dan guru besar dengan target yang jelas dan terukur.

Prabowo senantiasa mengingatkan kepada kader Partai Gerindra tentang pentingnya aksi nyata yang dapat membantu rakyat secara nyata. Sejak tahun 2010, Prabowo melalui organisasi Kesehatan Indonesia Raya (KESIRA) menyediakan 360 mobil ambulans dan mobil jenazah secara gratis. Armada tersebut sangat membantu masyarakat yang membutuhkan layanan tersebut tanpa dipungut biaya.

Pada tahun 2014, Prabowo membentuk Koalisi Merah Putih (KMP) yang terdiri dari enam partai politik: Partai Gerindra, PKS, PAN, PPP, PBB, dan Golkar. KMP memberikan mandat kepada Prabowo dan Hatta Rajasa untuk maju dalam Pemilihan Presiden tahun 2014. Konsistensi perjuangan Prabowo membawa pasangan Prabowo-Hatta meraih 62 juta suara.

Dengan slogan “Indonesia Bangkit”, dukungan tidak hanya terhadap Prabowo, tetapi juga terhadap Partai Gerindra semakin luas. Permintaan suara untuk Partai Gerindra dalam Pemilu 2014 naik 219% dibandingkan dengan Pemilu 2009. Sementara itu, perolehan suara Prabowo meningkat 93% dalam Pemilu 2014 dibandingkan dengan Pemilu 2009.

Prabowo merupakan seorang politisi yang berbasis pada gagasan. Oleh karena itu, sejak memasuki dunia politik praktis pada tahun 2004, ia telah menulis buku “Kembalikan Indonesia”. Pada tahun 2014, ia kembali menulis buku “Membangun Kembali Indonesia Raya”. Pada tahun 2017, Prabowo mengubah gaya penulisannya menjadi lebih populer agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum dalam bukunya yang berjudul “Paradoks Indonesia”, yang membahas dua masalah utama yang dihadapi Indonesia, yakni demokrasi dan ekonomi yang rentan dikuasai oleh pemodal besar, beserta solusinya.

Dalam Pilpres 2019, Prabowo maju sebagai calon presiden bersama Sandiaga Salahudin Uno. Pasangan ini telah lama saling mengenal, bahkan Prabowo yang mengajak Sandiaga untuk terlibat dalam politik praktis pada tahun 2014. Untuk maju sebagai calon wakil presiden, Sandiaga mengundurkan diri dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.

Pasangan Prabowo-Sandi mendapat dukungan luas dari Ijtima Ulama dan berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Dukungan besar ini diperoleh karena fokus pasangan ini pada isu-isu penting bagi seluruh rakyat, terutama terkait penciptaan lapangan kerja dan penurunan harga-harga.

Kampanye pasangan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 menunjukkan dukungan yang kuat dari lapisan bawah masyarakat. Masyarakat secara sukarela memberikan dana dan membuat alat peraga kampanye yang diperlukan.

Kehadiran pasangan Prabowo-Sandi di seluruh wilayah Indonesia selalu mendapat sambutan meriah dari masyarakat luas. Akhirnya, pasangan ini memperoleh 68 juta suara dari rakyat Indonesia.

Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara deklarasi sebagai calon presiden dan calon wakil presiden sebelum mengajukan pendaftaran di Gedung KPU. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai ketua partai dari Koalisi Indonesia Maju, antara lain Partai Golkar yang diwakili oleh Airlangga Hartarto, Partai Demokrat yang diwakili oleh Agus Harimurti Yudhoyono, Partai Gelora yang diwakili oleh Muhammad Anis Matta, Partai PAN (Partai Amanat Nasional) yang diwakili oleh Zulkifli Hasan, Partai PBB (Partai Bulan Bintang) yang diwakili oleh Yusril Ihza Mahendra, Partai Garuda yang diwakili oleh Ahmad Ridha Sabana, Partai PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang diwakili oleh Kaesang Pangarep, dan Partai Prima yang diwakili oleh Agus Jabo Priyono.

Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, bersama dengan Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan dukungan penuh kepada Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden. Dalam beberapa pertemuan dengan Partai Demokrat, ketua partai tersebut menyatakan keyakinannya dengan kepemimpinan Prabowo untuk mewujudkan perubahan dan kesinambungan menuju Indonesia maju.

Ketua Partai Golkar menyatakan bahwa partainya mendukung Prabowo karena Prabowo lahir dan beraksi dalam lingkungan Partai Golkar. Oleh karena itu, keputusan tersebut diambil karena kesesuaian pandangan dan kerja sama dengan Golkar.

Partai PSI yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep, Partai PBB yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra, dan Partai Gelora yang dipimpin oleh Muhammad Anis Matta memberikan dukungan penuh kepada Prabowo Subianto untuk menjadi presiden pada tahun 2024. Pada beberapa pertemuan, ketua Partai PSI menyatakan kesiapan partainya untuk mendukung Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden dan wakil presiden tahun 2024.

Ketua Partai PBB mengungkapkan bahwa setelah merenungkan secara matang, ia memutuskan untuk mencalonkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden Republik Indonesia.

Ketua Partai Gelora menyatakan bahwa Partai Gelora telah mempertimbangkan dengan hati-hati dalam mendukung Prabowo sebagai calon presiden tahun 2024.

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mendapatkan nomor urut 2 dalam pemilihan presiden 2024 berdasarkan hasil undian pada Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Pemilu Tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta.

Source link