PBB memperingatkan “kiamat” bagi planet bumi. Organisasi dunia ini menyebutkan bahwa planet ini berada di ambang kehancuran akibat dari rekor panas global yang terjadi kembali. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dengan tegas menyatakan hal ini mengacu pada laporan yang dikutip oleh AFP pada Rabu (20/3/2024).
Dalam laporan tahunan tentang kondisi iklim, Organisasi Meteorologi Dunia PBB (WMO) menyatakan bahwa tahun 2023 merupakan tahun tertinggi suhu bumi yang pernah tercatat. WMO juga mengatakan bahwa suhu rata-rata dekat permukaan bumi adalah 1,45 derajat Celsius di atas suhu pra-industri, yang sangat mendekati batas kritis 1,5 derajat yang disepakati oleh negara-negara dalam perjanjian iklim Paris (COP) tahun 2015.
Ketua WMO, Andrea Celeste Saulo, menegaskan bahwa kita belum pernah se-dekat ini dengan batas bawah Perjanjian Paris sebesar 1,5 derajat Celsius. Saulo menjelaskan bahwa laporan tersebut harus dianggap sebagai “peringatan merah” bagi dunia, terutama karena tren pemanasan global terus meningkat dan mencetak rekor baru.
WMO juga menyoroti bahwa gelombang panas laut yang lebih sering dan intensif akan memiliki dampak negatif pada ekosistem laut dan terumbu karang. Selain itu, gletser utama di seluruh dunia juga mengalami kehilangan es terbesar sejak pencatatan dimulai pada tahun 1950.
Meskipun demikian, WMO menyoroti adanya secercah harapan di mana kapasitas pembangkitan energi terbarukan meningkat hampir 50% dari tahun sebelumnya. Guterres menyatakan bahwa bumi telah memanggil “darurat” dan dunia memiliki kesempatan untuk menjaga kenaikan suhu bumi di bawah ambang batas 1,5 derajat Celsius dan menghindari dampak buruk dari perubahan iklim tersebut.