Pasukan Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris menembak puluhan drone di wilayah Laut Merah Sabtu (9/3/2024) setelah kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman menargetkan kapal kargo curah Propel Fortune dan kapal perusak AS di wilayah tersebut.
Kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November dalam solidaritas terhadap Palestina selama perang Israel melawan Hamas di Gaza.
Juru bicara militer kelompok itu, Yahya Sarea, menyatakan bahwa mereka telah menargetkan kapal kargo dan sejumlah kapal perusak AS di Laut Merah dan Teluk Aden dengan 37 drone.
Komando Pusat (CENTCOM) mengatakan pasukan militer AS dan koalisi telah menembak jatuh setidaknya 28 drone di atas Laut Merah pada Sabtu dini hari.
“Tidak ada kapal Angkatan Laut AS atau koalisi yang rusak dalam serangan itu dan juga tidak ada laporan kerusakan pada kapal komersial,” kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya pada Sabtu, CENTCOM mengatakan militer menanggapi serangan skala besar terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden.
Drone tersebut dimaksudkan untuk menghadirkan ancaman terhadap kapal dagang, Angkatan Laut AS, dan kapal koalisi di wilayah tersebut.
Sebuah kapal perang dan jet tempur Prancis juga menembak jatuh empat drone tempur yang bergerak menuju kapal angkatan laut milik misi Aspides Eropa di wilayah tersebut.
“Tindakan defensif ini secara langsung berkontribusi pada perlindungan kapal kargo True Confidence, di bawah bendera Barbados, yang diserang pada 6 Maret dan sedang ditarik, serta kapal komersial lainnya yang transit di daerah tersebut,” kata militer Prancis.
Prancis memiliki kapal perang di wilayah tersebut serta pesawat tempur di pangkalannya di Djibouti dan Uni Emirat Arab.
Inggris turut turun tangan dalam insiden ini, di mana Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa kapal perangnya HMS Richmond telah berhasil menembak jatuh dua drone penyerang yang diterbangkan oleh Houthi.
Pada Rabu lalu, tiga pelaut tewas dalam serangan rudal oleh Houthi di kapal True Confidence yang dioperasikan Yunani, menjadi korban sipil pertama sejak kelompok tersebut memulai serangan mereka pada rute pelayaran utama.
Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) juga membenarkan telah terjadi upaya penyerangan terhadap kapal curah berbendera Singapura, Propel Fortune.
Dalam pernyataan UKMTO disebutkan bahwa Propel Fortune kemungkinan besar menjadi sasaran karena data kepemilikan AS yang sudah ketinggalan zaman.
Sarea menyatakan bahwa Houthi akan melanjutkan serangan mereka sampai agresi berhenti dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut.