Paparan Prabowo Subianto Soal Transisi Pemerintahan dan Ekonomi jadi Sorotan Media Asing

by -130 Views

Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga calon presiden nomor urut 2 menjadi pembicara utama (keynote speaker) dalam agenda Mandiri Investment Forum (MIF) yang digelar di Jakarta, Selasa (5/3).

Beberapa hal yang disampaikan Prabowo dalam kesempatan itu ramai mendapat sorotan dari media asing. Salah satunya Reuters yang mengungkapkan bahwa Prabowo yang saat ini unggul jauh dari dua pesaingnya dalam Pilpres 2024 diprediksi akan menjadi Presiden ke-8 Indonesia.

Reuters menyoroti Prabowo yang saat ini mendapatkan hampir 60% suara nasional memberikan sinyal bahwa dia akan berhati-hati dalam menjaga fiskal agar perekonomian tetap stabil begitu ia resmi dilantik menjadi presiden.

Selain itu, Bloomberg dan Financial Times juga menyoroti keinginan Prabowo dalam lima tahun mendatang untuk mengupayakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%. Upaya ini akan didukung oleh pengumpulan pajak yang lebih tinggi dan disiplin fiskal, yang menjadi landasan kebijakan ekonomi Indonesia.

Target penerimaan pajak sekitar 14%-16% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan memperluas basis wajib pajak dan tidak harus melalui kenaikan retribusi, juga menjadi sorotan.

“Neraca perdagangan kita positif selama lima tahun terakhir. Cadangan kita sangat sehat, tetapi harus lebih baik di tahun yang akan datang. Kami bertekad untuk mempertahankan hal ini. Kita terbukti pruden,” ucap Prabowo dalam forum tersebut, yang dikutip Bloomberg.

Pidato Prabowo ini ramai menjadi sorotan karena ini kesempatan pertamanya tampil di acara publik setelah pilpres 14 Februari lalu. Ucapan Prabowo dinilai sebagai upaya untuk menghilangkan kekhawatiran investor atas rencana kebijakannya sekaligus menjadi gambaran sekilas tentang visinya.

Dalam forum tersebut, media asing juga menyoroti pernyataan Prabowo yang menyebut dirinya optimistis bahwa transisi peralihan kekuasaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pemerintahan selanjutnya akan berjalan lancar dan bahwa dia akan melanjutkan kebijakan yang telah berjalan baik selama ini.

Prabowo menyebut Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi telah menjadi salah satu pasar negara berkembang yang potensial di dunia dan menjadi tujuan investasi. Hal ini tidak mengherankan mengingat kebijakan yang ramah bagi pebisnis dan dorongan pembangunan infrastruktur yang masif saat ini.

Financial Times bahkan menyebut bahwa sejak menjabat presiden pada tahun 2014, Jokowi telah memposisikan Indonesia sebagai bagian penting dari rantai pasokan global untuk kendaraan listrik, memanfaatkan cadangan nikel yang melimpah dari Indonesia.

Media juga menyoroti komitmen Prabowo untuk menyediakan makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah di Indonesia dengan biaya Rp460 triliun atau sekitar 2% dari PDB Indonesia.

Prabowo juga berkomitmen untuk melakukan reformasi dan privatisasi BUMN yang memiliki kepentingan besar di bidang energi, keuangan, telekomunikasi, pertanian, dan industri lainnya. (SENOPATI)

Source link