Pemerintah Indonesia terus memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik guna mendorong penjualan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Kepala Centre of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra El Talattov, menyebut pemberian insentif ini bertujuan untuk menarik minat investor untuk datang ke Indonesia. Hal ini terkait dengan proyek hilirisasi nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
Menurut Abra, minimal 5-10% pangsa pasar kendaraan listrik diperlukan di setiap negara untuk menarik minat investor. Namun, populasi kendaraan listrik di Indonesia saat ini masih kurang dari 1% dari market. Realisasi penjualan mobil listrik pada tahun lalu hanya mencapai 11.500 unit atau 5,7% dari target 200.000 unit. Oleh karena itu, pemerintah memberikan bantuan dalam pembelian kendaraan listrik.
Dengan demikian, upaya pemerintah untuk memberikan insentif ini diharapkan dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik dan meningkatkan minat investor di industri otomotif khususnya kendaraan listrik.
