Luhut-Bahlil Marah ke Cak Imin dan Tom Lembong!

by -130 Views

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan juga Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia kompak buka suara perihal pernyataan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan juga Co-Captain Timnas AMIN Thomas Lembong/Tom Lembong.

Kedua menteri Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ini geram dengan pernyataan dari kedua tokoh itu. Khususnya mengenai hilirisasi nikel di dalam negeri yang dinilai ugal-ugalan sehingga membuat harga nikel dunia anjlok.

Menko Marves Luhut menegaskan ingin membuktikan kepada Cak Imin dengan cara mengundangnya ke Weda Bay, Maluku Utara dan ke Morowali, Sulawesi Tengah yang menjadi pusat pengembangan hilirisasi nikel di Indonesia.

“Lihat sendiri, seeing is believing. Dari pada anda bohong pada publik yang menurut saya itu satu karakter yang gak bagus untuk mencapai suatu posisi, anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi,” ungkap Luhut dalam akun Instagram resminya, dikutip Kamis (25/1/2024).

Luhut mengatakan, hilirisasi nikel mampu menurunkan kemiskinan khususnya di wilayah pusat pengembangan hilirisasi tersebut. Menurut kacamatanya, pada tahun 2015 di Weda Bay, Maluku Utara kemiskinan di wilayah mencapai 14,7% namun sudah mengalami penurunan hingga 12,4% pada tahun 2023.

Sementara di Morowali pada tahun 2015 kemiskinan mencapai 15,8% dan mengalami penurunan hingga 12,3% di tahun 2023. “Anda perlu melihat data panjang 10 tahun. Kan anda pebisnis juga, kan siklus dari komoditi itu kan naik turun. Apakah itu batu bara atau nikel atau timah atau emas apa saja,” ungkap Luhut.

Nah berkenaan dengan pernyataan Tom Lembong yang menyebut akibat hilirisasi Indonesia ugal-ugalan, harga nikel dunia mengalami anjlok. Luhut bilang, jika melihat data selama 10 tahun terakhir, harga nikel dunia mencapai US$ 15.000 per ton. Sementara pada periode 2014 – 2019 dalam periode hilirisasi harga rata-rata nikel itu hanya US$ 12.000 per ton.

“Jadi saya gak ngerti bagaimana Tom Lembong memberikan statemen seperti itu. Bagaimana anda memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang anda dukung, saya sedih lihat anda di situ artinya intelektualitas anda itu menurut saya jadi diragukan,”

“Oke mungkin anda betul seorang intelektual, tapi karaktaer anda itu menurut saya gak bagus,” tanda Luhut.

Bahlil pun menampik tudingan Cak Imin dan Tom Lembong yang menyatakan hilirisasi dilakukan secara ugal-ugalan. Bahlil justru mempertanyakan bahwa Cak Imin dan Timnas AMIN itu tak paham soal hilirisasi.

“Itu juga saya bingung, itu akibat mereka tidak paham yang namanya hilirisasi, yang namanya industri tambang,” kata Bahlil di kantornya, Jakarta, Rabu, (24/1/2024).

Bahlil mengatakan setiap bisnis pertambangan harus memenuhi sejumlah syarat untuk beroperasi. Ketika sebuah bisnis pertambangan sudah beroperasi itu artinya mereka telah memenuhi standar yang diharuskan. “Contoh AMDAL-nya dia harus selesaikan, izinnya dia harus selesaikan, lingkungannya dia harus selesaikan, jadi kalau sudah memenuhi standar di mananya ugal-ugalan?” ujar Bahlil.

Dia berkata hilirisasi dilakukan dengan satu tujuan yaitu mendorong percepatan ekonomi di Indonesia. Tanpa hilirisasi, kata dia, tak mungkin surplus neraca perdangan Indonesia akan terjadi selama 36 bulan berturut-turut.