Konflik di Timur Tengah semakin memanas. Rangkaian kekerasan dimulai dari Israel vs Hamas Palestina di Jalur Gaza, kemudian berlanjut ke Hizbullah Yaman vs Amerika Serikat (AS) dan Inggris di perairan Laut Merah. Kini Iran telah menambah musuh dengan menyerang basis teroris di Irak, Suriah, dan Pakistan.
Rangkaian kekerasan ini di kalangan negara-negara Timur Tengah membuat situasi semakin tegang. Terbaru, serangan Israel di Gaza telah memasuki hari ke-104 dan menewaskan puluhan orang Palestina, termasuk anak-anak. Serangan Israel ini telah mengakibatkan para warga sipil Palestina tewas dalam jumlah yang cukup besar.
Di sisi lain, Amerika Serikat mendesak Israel untuk memulihkan komunikasi di Gaza. Hal ini dikarenakan pemadaman listrik yang terjadi selama seminggu di Gaza membuat situasi semakin buruk.
Iran juga ikut serta dalam konflik ini dengan melancarkan serangan rudal di Suriah dan wilayah Kurdistan Irak. Serangan ini dilakukan sebagai respons terhadap kejahatan yang dilakukan kelompok teroris.
Iran juga terlibat dalam konflik dengan Pakistan. Pekan ini, Iran mengirim rudal ke Pakistan yang mengakibatkan dua anak tewas dan tiga orang lainnya terluka. Pakistan pun balas menyerang Iran.
Sementara itu, di perairan Laut Merah, AS dan Inggris kembali melancarkan serangan terhadap milisi Houthi di Yaman. Pasukan AS menembak 14 rudal Houthi yang didukung Iran dan siap ditembakkan ke kapal di Laut Merah. Houthi juga mengancam akan terus menargetkan kapal-kapal Israel.
Di tengah ketegangan ini, Hizbullah menolak gagasan AS untuk meredakan pertempuran sengit dengan Israel. Kelompok ini tetap terbuka terhadap diplomasi AS, namun menolak untuk menarik pejuangnya lebih jauh dari perbatasan. Mereka berjanji akan terus menembakkan roket ke Israel sampai ada gencatan senjata penuh di Gaza.