Artikel ini berbicara tentang eskalasi perang di Gaza yang telah berlangsung selama 77 hari. IDF menghancurkan jaringan terowongan Hamas dan Hamas menilai resolusi PBB tidak memadai tanpa adanya resolusi internasional untuk menghentikan perang. Hamas juga menyerukan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Gaza dan kesal terhadap sikap AS yang abstain dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB.
Situasi di Gaza sangat mengkhawatirkan, terutama bagi anak-anak di Gaza yang terancam kelaparan. Organisasi kemanusiaan UNICEF menyatakan bahwa 335 ribu anak di bawah usia lima tahun berisiko mengalami kekurangan gizi parah dan terancam mati kelaparan.
Total korban di Gaza dan Israel juga terus bertambah, dengan ratusan orang tewas setiap harinya. Meskipun Dewan Keamanan PBB menyerukan bantuan kemanusiaan untuk Gaza, namun tidak menuntut gencatan senjata. Israel dianggap sengaja meningkatkan serangan untuk mengganggu implementasi resolusi Dewan Keamanan PBB.
Menurut laporan, IDF siap untuk memperluas operasi ke wilayah baru di Gaza, terutama bagian selatan. Melihat kondisi ini, banyak pihak merasakan kecewa terhadap Dewan Keamanan PBB karena resolusinya dianggap tidak memadai.
Situasi di Gaza menjadi semakin genting, terutama dalam hal bantuan kemanusiaan dan kondisi kesehatan masyarakat. Upaya perdamaian dan bantuan kemanusiaan harus segera dilakukan untuk mengatasi krisis ini. Semoga ada solusi yang dapat mengakhiri konflik ini dan membawa perdamaian bagi rakyat Gaza.