PBB dan AS Melawan Houthi dalam 8 Perkembangan Terbaru Perang Israel Vs Hamas

by -133 Views

Serangan Israel terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat semakin memburuk. Setidaknya 10 warga Palestina tewas dan banyak lainnya terluka dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Sementara itu, tiga bangunan tempat tinggal telah dibom di Rafah, dengan setidaknya 29 orang tewas dan banyak lagi yang dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan.

Setidaknya 13 warga Palestina tewas dan 75 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, Gaza utara. Kamp ini telah berulang kali diserang oleh pasukan Israel sejak perang dimulai pada 7 Oktober. Jabalia memiliki luas 1,4 km persegi dan menampung sekitar 116.000 pengungsi.

Pasukan Israel mengumumkan jeda taktis untuk ‘tujuan kemanusiaan’ di daerah Rafah. Mereka mengingatkan warga sipil untuk tidak bergerak ke arah tertentu karena pertempuran sengit.

Pasukan Israel telah mengubah rumah sakit Al-Awda di Gaza utara menjadi barak militer dan menahan 240 orang di dalamnya, termasuk 80 staf medis, 40 pasien, dan 120 pengungsi.

Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 28 warga Palestina di Gaza selatan, mengakibatkan sekitar 1,9 juta orang mengungsi. Para pejabat PBB mengungkapkan kemarahan dan ketidakpercayaan mereka terhadap situasi di rumah sakit Gaza yang diserang oleh Israel.

Pihak kementerian kesehatan Gaza menyatakan keterkejutan mereka atas ‘diamnya’ komunitas internasional di tengah serangan oleh pasukan Israel di wilayah utara.

Total korban tewas di Palestina adalah 19.453 orang, sedangkan korban luka-luka mencapai 52.286 orang. Di Tepi Barat, terdapat 301 orang yang tewas dan lebih dari 3.365 orang luka-luka.

Amerika Serikat (AS) telah membentuk koalisi 10 negara untuk melawan serangan rudal dan pesawat tak berawak Houthi di Laut Merah. Ini merupakan respons terbaru terhadap serangan Israel ke Hamas di Gaza. Peningkatan serangan Houthi memicu pergerakan perusahaan pelayaran besar dan perusahaan minyak dan gas untuk menghentikan perdagangan melalui jalur air penting tersebut.

Serangan ini juga disebut sebagai solidaritas terhadap Gaza. Mereka telah menyerang kapal-kapal tanker, kapal kargo, dan kapal lainnya di Laut Merah, yang dapat membahayakan rute transit yang membawa hingga 12% perdagangan global.