Calon wakil presiden (cawapres) nomor 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, blak-blakan mengungkapkan alasan PKB keluar dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), yang saat itu digagas bersama capres nomor 2 yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Cak Imin menyebut ada penandatanganan kerja sama berpasangan, namun tidak terjadi kesepakatan.
Pada awalnya, Cak Imin merasa keputusan untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024 merupakan takdir baginya. Menurutnya, ini bagian dari tugas dan tanggung jawab sebagai ketua partai dan juga kader Nahdlatul Ulama (NU).
“Ketum PKB itu mengaku diperintah oleh para kiai untuk maju pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029. Dia menyebut sebagai orang yang mempunyai ideologi juga perlu melakukan sesuatu di politik.
Cak Imin mengatakan, dalam perjalanan politiknya, ada dinamika yang terjadi. Cak Imin memutuskan melepaskan koalisi bersama Prabowo dan memilih bersama Anies Baswedan di Koalisi Perubahan. Dia menjelaskan bahwa semua ada targetnya dalam dinamika politik tersebut.
Cak Imin membantah tidak punya komitmen dengan Gerindra. Sebab, mulanya, kata Cak Imin, semua setuju soal dirinya berpasangan dengan Prabowo. Namun yang terjadi tidak juga ada kesepakatan.
Akhirnya, dirinya hengkang dari koalisi bersama Prabowo. Menurut Cak Imin, dia berhak bebas melangkah ke partai mana pun karena targetnya adalah maju pada kontestasi Pemilu 2024. Andai hengkang dari koalisi bersama Prabowo. menurut Cak Imin, dia berhak bebas melangkah ke partai mana pun karena targetnya adalah maju pada kontestasi Pemilu 2024.
Artikel Selengkapnya >>> Klik di sini
Selengkapnya dapat dibaca di sini:
https://news.detik.com/pemilu/d-7087459/cak-imin-blak-blakan-alasan-hengkang-dari-koalisi-bersama-prabowo
