Ekonomi Tumbuh Diatas 5% Namun Penduduk Indonesia Menggunakan Tabungan untuk Kebutuhan Makanannya

by -114 Views

Kinerja ekonomi Indonesia, menurut Presiden Joko Widodo atau Jokowi, masih dapat dibilang positif. Ia merasa bangga karena pertumbuhan ekonomi Indonesia telah terjaga di kisaran 5% secara beruntun sejak kuartal IV-2021 hingga kuartal II-2023. Selain itu, inflasi juga dianggap tetap berada di level yang terjaga.

Namun, kondisi ekonomi yang dikatakan sangat baik oleh pemerintah tersebut, nampaknya tidak dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Gaji yang stagnan dan harga kebutuhan pokok yang merangkak naik membuat sebagian warga RI terpaksa menggunakan tabungannya untuk memenuhi kebutuhan harian.

Fikri, seorang warga Jakarta berusia 29 tahun yang bekerja sebagai satuan pengaman, mengalami hal tersebut. Dia mengaku bahwa dalam tiga bulan terakhir, ia terpaksa mengambil tabungannya untuk dapat bertahan hidup di akhir bulan. Sebelum masa sulit ini, gajinya selalu cukup untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan masih bisa ditabung. Namun, harga-harga kebutuhan sehari-hari memang melonjak belakangan ini.

Setiap kali mengambil tabungannya, Fikri kemudian menambal jumlah tabungannya yang tersedot itu ketika dia menerima gaji. Namun, tindakan seperti gali lubang tutup lubang harus dihentikan. Maka itu, selama satu bulan ini dia memilih untuk mengambil pekerjaan sambilan sebagai pengendara ojek.

Survei yang dilakukan Bank Indonesia pada Oktober 2023 juga mencerminkan kondisi tabungan masyarakat Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. Data Survei Konsumen dari Bank Indonesia menunjukkan banyak warga Indonesia yang harus menggunakan tabungannya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, lemahan penempatan dana masyarakat di bank pun terlihat sangat jelas jika melihat data sepanjang tahun berjalan. Giro dan tabungan, masing-masing, mengalami kontraksi 1,3% dan 1,4%.

Seorang pegawai swasta bernama Abdi juga merasa kemampuannya untuk menabung berkurang dalam 6 bulan terakhir. Jumlah uang yang bisa dia tabung secara bulanan menyusut sebanyak Rp 300 ribu. Dia meyakini penyebab hal itu adalah harga barang yang naik.

Dengan kondisi seperti ini, para ekonom dan peneliti menilai bahwa masyarakat Indonesia terpaksa menggunakan tabungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup harian karena adanya penurunan pendapatan dan inflasi yang membuat daya beli masyarakat melemah.