PBB Mengecam Israel-Hamas Perang ‘Door-to-Door’ dan Mendesak untuk Mendapatkan Solusi Damai

by -135 Views

Pasukan Israel dan Hamas terlibat pertempuran dari rumah ke rumah di sepanjang Jalur Gaza. Kondisi perang seperti ini pun menimbulkan dampak buruk bagi penduduk sipil di tengah hilangnya bantuan kemanusiaan.

Ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang berjuang melewati daerah perkotaan yang rusak parah akibat bom di Gaza utara dan selatan, Hamas semakin mengandalkan bom rakitan untuk menimbulkan korban jiwa dan memperlambat serangan tersebut.

Rumah sakit-rumah sakit di Gaza melaporkan banyaknya warga sipil yang tewas dan terluka, banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, seiring dengan berkurangnya pasokan medis, sementara meluasnya pertempuran darat ke Selatan telah menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan jauh dari titik persimpangan Rafah dengan Mesir.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan 1.207 warga Palestina telah tewas sejak gagalnya gencatan senjata sementara pada awal bulan ini, dan 70% dari korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Kementerian mengatakan lebih dari 100 jenazah saat ini sedang menunggu pemakaman di dalam rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, yang dikatakan tidak memiliki bahan bakar dan mendapat rentetan serangan.

“Seluruh wilayah utara Jalur Gaza tidak memiliki layanan kesehatan,” kata Munir Al Bursh, direktur RS itu, kepada The Guardian (7/12/2023).

Titik fokus pertempuran selama dua hari terakhir adalah kamp pengungsi Jabaliya dan distrik Shujai’iya di utara Gaza, serta Khan Younis dan Bani Suheila di selatan. IDF sejauh ini telah menguasai sebagian besar Jalan Salah A; Din, jalan raya utama utara-selatan yang membentang di tengah jalur pantai.