Jakarta, CNBC Indonesia – Kelompok pekerja yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh belum memutuskan siapa calon presiden (Capres) yang akan didukung dan dipilih dalam kontes Pemilu 2024 mendatang. Namun yang pasti, KSPI tidak akan memilih Capres nomor urut 1 Anies Baswedan.
“Pak Anies dari awal sudah kami eliminasi,” tegas Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers Penjelasan Capres Pilihan Buruh Dan Partai Buruh di kantor KSPI Rabu (22/11/2023).
Alhasil, hanya tertinggal dua nama Capres yang kemungkinan akan didukung Partai Buruh, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Keputusan itu akan muncul setelah Partai Buruh melakukan rapat presidium. Namun, bocorannya saat ini ada tiga opsi yang akan diambil.
“Ada tiga opsi dalam memilih capres didalam presidium, opsi pertama memilih Prabowo Subianto, atau opsi kedua memilih Ganjar Pranowo atau opsi ke-3 tidak memilih keduanya, tetapi opsi ketiga ini ada dua opsi lagi yaitu 3A partai buruh memilih di putaran kedua, atau 3B tidak sama sekali pilih calon Presiden, tapi fokus pada Pemilu legislatif,” tutur Said Iqbal.
Adanya opsi 3A dan 3B yang diantaranya hanya memilih di putaran kedua karena Buruh yakin Pemilu 2024 berlangsung selama dua putaran. Keyakinan itu berasal dari Riset Risetindo Barometer yang juga didanai oleh Partai Buruh melalui iuran anggotanya.
“Kita udah kuesioner ke puluhan ribu anggota, hasil kuesioner kita uji lagi dengan metode ilmiah. Kuesioner kan hanya nanya ke buruh. Dari 20 ribu kita kasih ke Risetindo Barometer, secara acak diambil 1.200 responden, 20 ribu nomor telpon juga diacak, dikirim dari 18 provinsi. Karena ini masih konvensi maka kami nggak bisa umumkan nama, karena harus melalui rapat presidium,” ujarnya.
