Ancaman Penggunaan Senjata Nuklir dari Lobi Irak-Israel

by -117 Views

Pertempuran di Gaza sudah memasuki minggu kelima sejak militan Hamas menyerbu perbatasan Israel. Para pejabat Israel mengatakan bahwa lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas dan 240 orang telah diculik oleh Hamas. Israel terus melakukan serangan udara di Jalur Gaza dan mengirimkan pasukan darat. Sementara itu, kementerian kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas melaporkan bahwa 9.770 orang telah tewas, dengan dua pertiganya adalah wanita dan anak-anak.

Pertempuran ini membagi wilayah Palestina menjadi dua, yaitu Gaza Selatan dan Gaza Utara. Serangan udara Israel terus berlanjut, termasuk pengeboman di sekitar beberapa rumah sakit di utara Jalur Gaza. Pada Sabtu malam, kamp pengungsi Al-Maghazi di Gaza Tengah juga menjadi target pengeboman Israel, yang mengakibatkan lebih dari 30 orang tewas. Israel sedang menyelidiki apakah pasukannya berada di daerah tersebut saat itu.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, melakukan kunjungan mendadak ke Baghdad untuk membahas risiko eskalasi perang antara Israel dan Hamas. Kunjungan ini juga diadakan dalam situasi serangan roket dan pesawat tak berawak di Irak yang menargetkan pangkalan militer Amerika. Sebelumnya, Blinken juga telah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat yang diduduki Israel, serta mengunjungi Siprus untuk membahas kemungkinan koridor bantuan maritim dari Siprus ke Gaza.

Panasnya situasi juga terjadi antara Lebanon dan Israel. Empat kerabat seorang jurnalis tewas dalam serangan Israel di Lebanon Selatan. Hizbullah, gerakan yang kuat di Lebanon, juga menembakkan roket ke Kiryat Shmona, Israel Utara, sebagai tanggapan atas serangan Israel. Militer Israel melaporkan bahwa satu warga sipil tewas dalam serangan Hizbullah.

Pemerintah Israel menegur seorang menteri ultranasionalis yang mengusulkan penggunaan bom nuklir di Gaza. Pemerintah Israel menyebut bahwa komentar tersebut tidak sesuai dengan kenyataan dan menteri tersebut diskors dari pertemuan pemerintah.

Di tengah pertempuran ini, evakuasi warga asing ke Mesir dihentikan oleh pemerintah Hamas di Gaza selama dua hari berturut-turut. Hal ini terjadi setelah Israel menolak mengizinkan beberapa warga Palestina yang terluka untuk dievakuasi. Sebelumnya, lebih dari 300 orang Amerika dan keluarga mereka telah dievakuasi dari Gaza.