Serangan terhadap Israel Terjadi di Beberapa Wilayah, Dilakukan oleh Houthi dengan Dukungan Lebanon

by -124 Views

Perang Israel di Gaza sepertinya semakin meluas. Selain kelompok Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman, kini Lebanon juga ikut menyerang Israel dengan sejumlah rudal.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka menembaki sasaran di Lebanon selatan pada hari Rabu. Tembakan tersebut berasal dari wilayah tersebut.

“Dalam waktu lalu, sebuah sel teroris mencoba meluncurkan rudal anti-tank dari Lebanon menuju wilayah Zar’it di Israel. Sebuah tank IDF menghantam sel tersebut,” kata IDF dalam pernyataan mereka seperti dilansir CNN International pada Kamis (2/11/2023).

“Selain itu, teroris juga melepaskan tembakan dari Lebanon menuju wilayah Yiftah. Tidak ada korban luka yang dilaporkan. IDF menembaki wilayah asal tembakan,” tambahnya.

Militer Israel juga mengatakan mereka telah terlibat dalam baku tembak dengan militan di Lebanon selatan selama beberapa minggu terakhir. Kelompok yang mereka maksud adalah Hizbullah.

Hizbullah adalah kelompok bersenjata yang didukung oleh Iran dan juga merupakan kekuatan regional yang dominan di Lebanon selatan. Mereka juga beroperasi bersama dengan Korps Garda Revolusi elit Iran di Suriah, wilayah tempat Dataran Tinggi Golan yang diduduki oleh Israel berada.

Sebelumnya, sejumlah negara Timur Tengah telah memperingatkan Israel terkait eskalasi perang di Gaza. Serangan rudal yang terus-menerus terjadi di wilayah Palestina tersebut, termasuk serangan yang mengakibatkan kematian anak-anak dan perempuan, berpotensi melibatkan kelompok-kelompok lainnya.

Salah satu contohnya adalah kelompok Houthi di Yaman yang mengklaim telah mulai menyerang Israel sebagai bentuk protes terhadap agresi Israel di Gaza. Houthi telah meluncurkan lima serangan dan mengklaim bahwa serangan pada Rabu malam adalah yang terbesar.

Iran mengatakan bahwa wajar jika kelompok-kelompok ini menyerang Israel sebagai respons terhadap perang yang dilancarkan oleh Israel terhadap Hamas. Iran bahkan menyebut bahwa jika gencatan senjata tidak tercapai, dampaknya akan lebih luas.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga memberikan tanggapan terkait perang di Gaza. Ia mengindikasikan bahwa tidak akan ada gencatan senjata. Ia mengatakan bahwa perang yang akan dilakukan oleh Israel adalah perang yang sulit dan panjang.

Hingga saat ini, lebih dari 8.000 warga sipil Gaza tewas akibat serangan Israel yang telah berlangsung selama 26 hari. Lebih dari 3.000 korban adalah anak-anak. Sementara itu, Israel mencatat 1.400 orang tewas, hasil dari serangan mendadak yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober.

(Artikel ini telah disadur ulang dengan judul “Israel Diserang Rudal dari Lebanon, Perang di Gaza Melebar” oleh CNN Indonesia)