RI Perlu Menyuntikkan Impor 4 Bahan Pangan Bukan Hanya Beras

by -97 Views

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan bahwa beberapa bahan pangan membutuhkan pasokan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain beras, komoditas lainnya seperti kedelai, bawang putih, daging sapi-kerbau, dan gula konsumsi juga membutuhkan pasokan impor. Dalam diskusi virtual bersama wartawan, Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas, Budi Waryanto, menyatakan bahwa stok pangan di Indonesia hingga tanggal 20 Oktober 2023 memiliki ketahanan 5 hingga 152 hari pada tahun 2024.

Diperkirakan bahwa ketahanan stok kedelai untuk tahun 2024 adalah 18 hari, bawang putih 65 hari, daging sapi-kerbau 48 hari, dan gula konsumsi 152 hari. Bapanas memproyeksikan ketersediaan kedelai hingga akhir tahun 2023 sebanyak 2,84 juta ton, di mana lebih dari 2,32 juta ton diantaranya merupakan impor. Stok awal tahun ini sebanyak 162 ribu ton, produksi dalam negeri sekitar 348.821 ton, dan estimasi ekspor sekitar 2 ribu ton. Dengan demikian, pada akhir Desember 2023 diprediksi akan ada stok akhir sebanyak 254.259 ton.

Untuk daging sapi-kerbau, ketersediaan tahun ini diproyeksikan mencapai 787.103 ton, di mana 510.659 ton diantaranya adalah produksi dalam negeri. Impor daging sapi-kerbau tahun ini diprediksi mencapai 200 ribu ton. Pada akhir Desember 2023, diprediksi akan ada stok akhir sebanyak 87.084 ton.

Stok awal bawang putih tahun ini sebanyak 136.440 ton. Bapanas memproyeksikan ketersediaan bawang putih hingga akhir tahun 2023 sebanyak 799.364 ton. Pada akhir Desember 2023, diprediksi akan ada stok akhir sebanyak 116.011 ton.

Untuk gula konsumsi, diprediksi akan ada sisa stok pada akhir Desember 2023 sebanyak 1,31 juta ton. Ketersediaan beras hingga akhir Desember 2023 diproyeksikan mencapai 4,52 juta ton. Stok awal tahun ini sebanyak 1,11 juta ton, produksi dalam negeri diperkirakan mencapai 2,42 juta ton, dan impor sebanyak 990.000 ton.

Bapanas juga memproyeksikan ketahanan stok beras pada tahun 2024 nanti adalah 95 hari. Diperkirakan akan ada stok beras sebanyak 7,85 juta ton pada akhir Desember 2023 nanti. Untuk mengisi stok atau cadangan pemerintah, pemerintah menugaskan Perum Bulog mengimpor sebanyak 3,5 juta ton beras. Dari jumlah tersebut, 2 juta ton sudah selesai dikontrak dan sedang dalam proses pengiriman ke Indonesia. Sementara 1,5 juta ton sisanya adalah tambahan penugasan yang diberikan pada awal bulan Oktober 2023. Jika terealisasi, impor beras ini akan menjadi rekor tertinggi oleh Indonesia.