Ini adalah Penyebab Meledaknya Pendapatan RI Menurut Prediksi Jokowi

by -114 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa program hilirisasi tidak hanya terbatas pada komoditas mineral. Di masa mendatang, Indonesia juga akan fokus mengembangkan pengolahan produk kelautan seperti rumput laut.

“Sekarang mungkin yang ramai ke depan yang akan kita ramaikan rumput laut,” ujar Jokowi di Kawasan IKN, Kamis (2/11/2023).

Jokowi mengungkapkan bahwa rumput laut memiliki potensi besar untuk diolah menjadi berbagai produk seperti farmasi, kecantikan, dan bioetanol. Potensi ini semakin kuat karena Indonesia saat ini merupakan produsen rumput laut nomor 2 di dunia.

“Dan sangat memungkinkan sekali menjadi terbesar pertama di dunia,” tambah Jokowi.

Saat ini, sekitar 10,2 juta ton rumput laut diekspor secara mentah dan hanya dijadikan tepung agar-agar. Jokowi berpendapat bahwa jika rumput laut diolah menjadi bioetanol, maka akan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi masyarakat.

Oleh karena itu, Jokowi berencana untuk membuat pilot project atau contoh di satu lokasi terkait hilirisasi rumput laut. Tujuannya adalah agar wilayah lain dapat meniru langkah tersebut. Selain itu, Jokowi percaya bahwa dengan adanya banyak komoditas yang dihilirisasi, pendapatan per kapita Indonesia dapat melonjak menjadi US$ 10.000 PDB per kapita dalam waktu 10 tahun.

Namun, Jokowi juga menyadari bahwa masih ada tantangan eksternal yang sulit diprediksi, seperti perubahan iklim, kenaikan suku bunga di Amerika, dan konflik di berbagai belahan dunia.

Selain itu, Jokowi juga mengakui bahwa hilirisasi mineral merupakan tantangan yang tidak mudah. Salah satu tantangannya adalah mengintegrasikan fasilitas pengolahan barang mineral yang tersebar di berbagai daerah, seperti Sulawesi, Bintan, dan Papua.

“Ini negara seluas ini mengintegrasikan itu barang sulit, mengkonsolidasikan adalah barang yang sulit,” jelasnya.

Jokowi memberikan contoh pembangunan smelter Freeport yang awalnya direncanakan di Papua namun akhirnya dipindahkan ke Gresik, Jawa Timur karena pertimbangan efisiensi.

Artikel ini dapat disimak lebih lanjut di [sumber].

(emy/wur)