Peringatan ‘Kiamat’ Kian Nyata dari Jokowi – Saat Terbaru

by -178 Views

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa ancaman perubahan iklim sudah menjadi nyata dan bisa berdampak pada 14% populasi di Bumi. Bahkan, PBB menyebut kondisi tersebut sebagai global boiling.

Jika suhu bumi terus naik 1,5 derajat celcius, diprediksi akan menyebabkan 210 juta orang mengalami kekurangan air dan terpapar gelombang panas.

“14% populasi akan terpapar gelombang panas, dan 290 juta rumah akan terendam banjir pesisir dan 600 juta orang akan mengalami malnutrisi akibat gagal panen, dan ini adalah ancaman yang nyata bagi kita,” kata Jokowi saat meresmikan Pembukaan World Hydropower Congress 2023 di Bali pada 31 Oktober 2023.

Oleh karena itu, Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transisi energi melalui penambahan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) skala besar.

Berdasarkan perhitungan, potensi energi terbarukan di Indonesia bisa mencapai 3.600 GW dari energi matahari, angin, panas bumi, arus laut atau ombak, bioenergi, dan arus sungai.

“Potensi hidro, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai yang potensial dan 128 di antaranya adalah sungai besar,” kata Jokowi.

Contohnya di Sungai Mamberamo (Papua) dan Sungai Kayan (Kalimantan Utara) yang memiliki potensi 13 ribu Megawatt. Potensi ini dapat digunakan sebagai sumber listrik untuk green industrial park di Kalimantan yang juga merupakan potensi besar untuk masa depan bumi dan generasi penerus.

Meski menghadapi tantangan seperti lokasi sumber pembangkit listrik tenaga air yang jauh dari pusat kebutuhan listrik dan masalah pendanaan yang membutuhkan investasi besar serta alih teknologi, Indonesia telah membuat blueprint untuk menyambungkan listrik hijau ini dari pembangkit hingga pusat pertumbuhan ekonomi dan terus berkolaborasi dengan kekuatan ekosistem hidup di dunia.