Kenapa Impor Beras dari Negara Ini Sulit, Jokowi Mengungkapkan?

by -158 Views

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan dampak perubahan iklim kini semakin nyata dan dirasakan di Indonesia maupun negara-negara lain. Salah satu dampaknya adalah kekeringan ekstrem yang terjadi tahun ini akibat fenomena El Nino. Kekeringan ini menyebabkan musim kemarau menjadi lebih parah dari biasanya dan mengakibatkan penurunan produksi beras.

Perubahan iklim juga berdampak negatif pada negara tetangga. Hal ini terlihat dari sulitnya mendapatkan beras di pasar internasional.

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dulu banyak yang meragukan adanya perubahan iklim. Namun kini sudah terlihat jelas, terutama dari kekeringan yang terjadi di 7 provinsi di Indonesia dan beberapa negara lainnya yang menyebabkan penurunan produksi beras.

Menurut Jokowi, saat ini sulit untuk melakukan impor beras karena 22 negara telah menghentikan atau mengurangi ekspor beras mereka. Hal ini dilakukan karena negara-negara tersebut juga ingin menyelamatkan rakyatnya. Bahkan India enggan melakukan ekspor cadangan beras untuk mempersiapkan stok di dalam negeri.

Negara-negara tetangga di ASEAN juga menutup ekspor beras mereka untuk menjaga cadangan beras di dalam negeri. Jokowi mencatat bahwa Vietnam, Kamboja, dan Thailand yang biasanya mengirimkan ekspor beras juga melakukan hal yang sama. Namun, ekspor tersebut sangat terbatas.

Dampak El Nino juga dirasakan di dalam negeri. Harga beras mengalami kenaikan yang signifikan. Dari catatan Jokowi, sejak awal tahun sampai saat ini, harga beras sudah naik 19,8%, dengan kenaikan sekitar 2,5% pada bulan ini.

Jokowi mengingatkan pemerintah daerah untuk waspada dan tidak menganggap situasi saat ini normal. Dia juga meminta agar segera melakukan intervensi jika inflasi di daerah meningkat dengan anggaran tak terduga pada APBD. Salah satu bentuk intervensi yang dapat dilakukan adalah menalangi biaya transportasi oleh Pemerintah Daerah.

Selain itu, Jokowi juga mencatat kondisi inflasi tingkat kabupaten yang perlu diwaspadai. Inflasi di tingkat provinsi masih baik, berkisar 1,1% – 3,5%, namun inflasi di tingkat kabupaten berkisar 1,1% sampai 5,2%. Jokowi mengingatkan agar tetap hati-hati jika inflasi melebihi 4%.

Artikel Selanjutnya:

Top! Jokowi Pilih Genjot Produksi Beras Ketimbang Impor