Kehadiran Mobil Listrik Terancam, Prediksi Tahun Depan Menyedihkan!

by -255 Views

Perkembangan mobil listrik menghadapi ancaman. Beberapa faktor dapat memperlambat permintaan kendaraan listrik tersebut.

Meskipun penjualan kendaraan listrik masih terus meningkat, namun permintaan tidak sesuai harapan para produsen mobil dan perusahaan yang telah menginvestasikan miliaran dolar di bidang kendaraan listrik.

“Permintaan kendaraan listrik tahun depan bisa lebih rendah dari ekspektasi,” kata kepala keuangan di pembuat baterai Korea Selatan, LG Energy Solution, Lee Chang-sil, merujuk pada ketidakpastian ekonomi global.

Suku bunga yang tinggi juga dapat menghalangi ambisi regulator iklim dan produsen mobil untuk mempercepat peralihan ke kendaraan listrik. Kenaikan suku bunga yang terus menerus telah membuat perusahaan-perusahaan mengubah rencana mereka dengan hati-hati untuk tahun 2024.

Belum lagi pengumuman pembatalan kerja sama antara General Motors dan Honda senilai US$5 miliar untuk mengembangkan kendaraan listrik berbiaya rendah. Padahal pengumuman kerja sama tersebut baru dilakukan setahun yang lalu.

GM mengatakan akan memfokuskan upaya mobil listrik jangka pendek untuk memenuhi permintaan, daripada mencapai target volume tertentu. CEO GM Mary Barra menyatakan “Kami mengambil langkah segera untuk meningkatkan profitabilitas portofolio kendaraan listrik kami dan menyesuaikan diri dengan perlambatan pertumbuhan jangka pendek.”

CEO Tesla, Elon Musk, juga memberikan peringatan sejenis. Dia menjelaskan alasan mengapa dia memperlambat rencana pembangunan pabrik di Meksiko. “Saya khawatir dengan tingginya tingkat suku bunga yang kita hadapi,” katanya dalam panggilan konferensi pendapatan Tesla. “Sebagian besar orang yang membeli mobil mempertimbangkan pembayaran bulanan. Jika suku bunga tetap tinggi atau bahkan lebih tinggi lagi, akan lebih sulit bagi orang untuk membeli mobil,” tambahnya.

Produsen mobil lain juga menyuarakan kekhawatiran serupa. Volkswagen Jerman memangkas perkiraan margin keuntungannya untuk tahun ini. Mereka menyalahkan dampak negatif terhadap lindung nilai bahan baku pada akhir kuartal 3, di mana beberapa bahan tersebut digunakan dalam baterai kendaraan listrik.

Seperti perusahaan industri lainnya, produsen mobil juga melindungi harga komoditas dengan lindung nilai. Namun dengan melambatnya permintaan kendaraan listrik, harga bahan mentah pun melemah, termasuk bahan yang banyak digunakan dalam baterai.

Harga litium telah turun 67% sepanjang tahun ini berdasarkan harga spot litium karbonat yang dinilai oleh Fastmarkets. Harga logam kobalt di CME juga turun 20% tahun ini dan turun lebih dari setengahnya sejak Mei tahun lalu.

Produsen mobil Ford di AS juga mengumumkan pengurangan satu dari tiga shift di pabrik yang memproduksi truk pikap listrik F-150 Lightning. Pada bulan Juli, perusahaan tersebut juga memperlambat peningkatan kendaraan listriknya dan mengalihkan investasi ke kendaraan komersial dan hibrida.