11 Fakta Baru Mengenai Perang Israel di Gaza, dengan 7000 Korban Tewas dan Peringatan dari Putin

by -218 Views

Perang Israel di Gaza, Palestina masih terjadi. Bahkan di hari ke-20 kehancuran terus terlihat di wilayah kantong itu.

Angka korban dilaporkan terus meningkat seiring serangan udara Israel yang tak berakhir. Israel juga mulai melakukan serangan darat dengan tank-tank militer memasuki Gaza.

Berikut sejumlah update dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Jumat (27/10/2023).

7.000 Tewas
Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban terbaru. Mengutip Reuters, setidaknya 7.028 warga Palestina telah tewas, termasuk 2.913 anak-anak, dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Militer Israel juga merilis data kematian. Sebanyak 1.405, termasuk 308 anggota militer dan 58 anggota kepolisian tewas selama perang berkecamuk sepanjang 7-26 Oktober.

Truk Bantuan
Sementara itu, Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pihakya telah menerima 12 truk di perbatasan Rafah dari Bulan Sabit Merah Mesir. Truk-truk itu berisi makanan, obat-obatan dan perbekalan medis.

“@PalestinaRCS menerima 12 truk dari rekan-rekan Bulan Sabit Merah Mesir di perbatasan Rafah, berisi air, makanan, obat-obatan dan perbekalan medis. Sejauh ini, total 74 truk telah diterima, namun bahan bakar belum diizinkan masuk ke Jalur Gaza hingga saat ini,” tulis organisasi ini melalui media sosial X.

Secara keseluruhan, 74 truk telah diizinkan memasuki Jalur Gaza sejak perang dimulai. Namun sejauh ini belum ada bantuan berisi bahan bakar.

Netanyahu Dikecam
Di sisi lain, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kini mulai mendapat kecaman di dalam negeri. Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengkritik pemerintahannya dalam menangani krisis pasca serangan 7 Oktober oleh kelompok Hamas Palestina.

Lapid, yang menolak bergabung dengan “kabinet perang” yang dibentuk Netanyahu mengatakan bahwa dia memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah. Rekomendasi tersebut termasuk perawatan yang lebih baik bagi warga yang dievakuasi, perlindungan keuangan yang lebih luas bagi pasukan cadangan, dan penutupan delapan kementerian yang menurutnya tidak berguna.

“Sangat mungkin untuk memahami keterkejutan dan kelumpuhan pemerintah… tapi sulit untuk memahami bagaimana pemerintah ‘belum bangkit’ dari keterkejutan tersebut,” kata Lapid seperti dikutip oleh media Israe merujuk ke serangan Hamas 7 Oktober.

“Pemerintah tidak hadir,” tambahanya lagi.

Seperempat Wilayah Gaza Hancur
Pasukan Israel sejauh ini telah menghancurkan sekitar 200.000 unit rumah secara keseluruhan atau sebagian sejak 7 Oktober. Ini mencakup lebih dari 25% wilayah berpenduduk di Gaza.

Data ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mohammad Ziyara. Menurutnya “Kriminalitas penjajah dalam agresi belum pernah terjadi sebelumnya”.

“Pemboman yang dilakukan pendudukan (Israel) menghapus seluruh keluarga dari catatan sipil,” ,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita Palestina Wafa.

“Menghapus lingkungan dan komunitas pemukiman beserta penghuninya, juga menghancurkan fasilitas termasuk rumah sakit, tempat ibadah, toko roti, stasiun pengisian air, pasar, sekolah, dan lembaga pendidikan dan pelayanan,” tambahnya.

Truk Es Krim Jadi Tempat Jenazah
Dengan sumber daya yang terbatas, para dokter di Gaza menggunakan truk es krim untuk mengawetkan