Tentara Israel atau Israel Defence Forces atau IDF mengancam akan memberi label simpatisan “organisasi teroris” bagi warga Palestina yang menolak pergi dari utara ke selatan jalur Gaza.
Pesan tersebut disampaikan melalui selebaran yang menggunakan nama dan logo Israel Defence Forces dan telah dikirim melalui pesan audio di seluruh Jalur Gaza, wilayah yang panjangnya hanya 45 kilometer.
Isi selebaran tersebut berbunyi, “Peringatan mendesak, untuk penduduk Gaza. Keberadaan Anda di utara Wadi Gaza membuat hidup Anda dalam bahaya. Siapa pun yang memilih untuk tidak meninggalkan Gaza utara menuju selatan Wadi Gaza bisa jadi akan diidentifikasi sebagai kaki tangan organisasi teroris.”
Meski demikian, angkatan bersenjata Israel menegaskan bahwa mereka tidak menyatakan bahwa warga Palestina yang masih tinggal di utara Gaza adalah anggota dari organisasi teroris, dan mereka juga menjamin bahwa mereka tidak menargetkan warga sipil.
Namun, IDF menambahkan bahwa mereka mengirimkan permintaan kepada penduduk di wilayah utara Jalur Gaza agar mengungsi ke selatan Wadi Gaza untuk meminimalisir kerugian warga sipil.
Sejak serangan terhadap kelompok militan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023, Israel telah meminta warga Palestina untuk pindah ke selatan. Namun, warga Palestina mengatakan bahwa mereka tidak diberi tahu bahwa mereka akan dianggap sebagai simpatisan teroris jika mereka tidak mengungsi.
Warga Palestina juga mengatakan bahwa perjalanan ke selatan masih sangat berisiko karena serangan udara Israel, dan daerah di selatan juga telah menjadi target serangan udara.
Banyak keluarga yang telah meninggalkan Gaza ke selatan mengungkapkan bahwa mereka telah kehilangan anggota keluarga mereka selama serangan udara Israel di Gaza selatan.