Pembaruan Konflik Hamas-Israel Hari ke-15: Pembebasan Sandera

by -146 Views

Dua minggu telah berlalu sejak kelompok militan Hamas Palestina melancarkan serangan terhadap Israel. Ada beberapa perkembangan yang telah terjadi.

Menurut data terbaru, lebih dari 4.200 orang tewas di Gaza dan lebih dari 13.000 orang terluka sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai, menurut pihak berwenang Palestina.

Perang ini dimulai ketika kelompok Hamas yang menguasai Gaza menyerang konser di perbatasan Gaza-Israel pada tanggal 7 Oktober 2023. Israel membalas serangan tersebut dengan mendeklarasikan perang.

Beberapa perkembangan terkini dalam konflik Hamas-Israel pada tanggal 21 Oktober 2023 adalah sebagai berikut:

– Perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza telah dibuka dan 20 truk bantuan telah masuk ke wilayah yang terkepung. Bantuan ini akan didistribusikan ke seluruh Jalur Gaza, meskipun masih dianggap sangat kurang mengingat jumlah korban yang banyak.
– Israel terus melakukan serangan udara besar-besaran di wilayah Gaza pada Sabtu malam setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan “berjuang sampai kemenangan” setelah pembebasan dua tawanan pertama yang dilakukan oleh kelompok Hamas yang berkuasa di wilayah Gaza.
– Dua tawanan Amerika, Judith Raanan dan putrinya Natalie, telah dibebaskan setelah diculik oleh Hamas selama serangan tanggal 7 Oktober di selatan Israel.
– Pasukan bersenjata Hamas, Brigade Qassam, membebaskan sandera tersebut “untuk alasan kemanusiaan” setelah upaya mediasi dari Qatar pada hari Jumat.
– Israel terus melanjutkan “pengepungan total” dan menyatakan bahwa pengepungan ini tidak akan dicabut kecuali para sandera Israel dibebaskan.

Jumlah korban dalam konflik ini adalah sebagai berikut:
– Lebih dari 4.200 orang tewas di Gaza, dengan 70 persen korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak. Lebih dari 13.000 orang lainnya terluka.
– Sekitar 1.400 orang tewas di Israel selama serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, dengan lebih dari 4.000 orang lainnya terluka.
– Israel juga telah meminta warganya untuk segera meninggalkan Mesir dan Yordania, dan menghindari perjalanan ke negara-negara regional lainnya karena meningkatnya ketegangan akibat perang di Gaza.

Proses diplomatik yang sedang berlangsung adalah sebagai berikut:
– Sebuah konferensi internasional yang disebut KTT Perdamaian Kairo sedang berlangsung di Mesir, untuk membahas cara-cara “meredakan” perang Israel-Hamas.
– Mesir telah mengadakan pertemuan puncak mengenai krisis Gaza untuk mencoba mencegah perang regional yang lebih luas, tetapi pemimpin dari Timur Tengah dan Eropa yang hadir diperkirakan akan kesulitan mencapai kesepakatan mengenai konflik antara Israel dan Gaza.
– Diplomat dari dua negara mengatakan bahwa kemungkinan tidak akan ada kesepakatan bersama dari pertemuan tersebut mengingat sensitivitas seputar seruan gencatan senjata, serta apakah akan menyoroti serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel dan hak Israel untuk membela diri.
– Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyatakan pentingnya agar konflik antara Israel dan Hamas tidak meluas ke Timur Tengah.
– Bentrokan di perbatasan Israel dengan Lebanon dan upaya serangan oleh pasukan yang didukung Iran di wilayah lain telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya tumpahan darah, terutama jika terjadi serangan darat.
– Aksi protes juga terjadi di Timur Tengah dengan ribuan demonstran yang turun ke jalan untuk memprotes tindakan Israel di Gaza. Orang-orang dari Mesir, Yordania, Lebanon, Irak, Qatar, Yaman, dan Tepi Barat juga ikut turun ke jalan.

Selanjutnya–>

https://awsimages.detik.net.id/visual/2023/10/20/israel-palestinians-daily-photo-gallery_169.jpeg?w=1200&q=90